Blog yang khusus membahas tentang otomotif, baik sport atau sekedar berita otomotif. Tetapi tidak menutup kemungkinan blog ini juga membahas hal yang lain seperti mengenai komoputer, dll. Enjoy this !!!
Forza Ferrari !!!
Admin Massage
Local Time (GMT + 07.00)
Calendar
Currencies
VVT-i
Rabu, 12 September 2007
VVT-i(Variable Valve Timing Intelligent)
Untuk menghitung waktu buka tutup katup (valve timing) yang optimal, ECU (Electronic Control Unit) menyesuaikan dengan kecepatan mesin, volume udara masuk, posisi throttle (akselerator) dan tempratur air. Agar target valve timing selalu tercapai, sensor posisi chamshaft atau crankshaft memberikan sinyal sebagai respon koreksi.
Mudahnya sistem VVT-i akan terus mengoreksi valve timing atau jalur keluar masuk bahan bakar dan udara. Disesuaikan dengan pijakan pedal gas dan beban yang ditanggung demi menghasilkan torsi optimal di setiap putaran dan menghemat konsumsi BBM. VVT-i, introduced in 1996, varies the timing of the intake valves by adjusting the relationship between the camshaft drive (belt, scissor-gear or chain) and intake camshaft. Engine oil pressure is applied to an actuator to adjust the camshaft position. In 1998, "Dual" VVT-i (adjusts both intake and exhaust camshafts) was first introduced in the RS200 Altezza's 3S-GE engine. Dual VVT-i is also found in Toyota's new generation V6 engine, the 3.5L 2GR-FE V6. This engine can be found in the Avalon, RAV4, and Camry in the US, the Aurion in Australia, and various models in Japan, including the Estima.
1. Direct port system Pemasangan yang paling rumit. ini membutuhkan pengeboran di manifold. Pemasangan yang langsung ke intake port mesin. prinsipnya mirip dengan wet system. Cuma nozzle yang bercampur bahan bakar + nitrous ini disalurkan secara mandiri ke tiap cylinder. Ada lagi jenis direct system yang multi-point. Ini menghasilkan tenaga paling besar. Nitrous disalurkan memalui 1 nozzle untuk 1 cylinder. Ini juga memungkinkan pemasangan selenoid yang lebih besar.
2. Wet system Pemasangan diantara manifold dan throttle body. atau single nozzle di saluran intake. Pemasangan ini mencampurkan nitrous dan bahan bakar di nozzle sehingga dinamakan wet system. Pemasangan ini relatif paling simple dan setingan lebih mudah.
3. Dry system Pemasangan ini membutuhkan ekstra injektor untuk bahan bakar. Pemasangan nozzle di saluran intake. nitrous akan bercampur dengan bensin di extra injektor ini, lalu kemudian bercampur lagi dengan injektor bahan bakar, baru masuk ke chamber. Pemasangan dan settingan lebih rumit karena setting air-fuel ratio lebih susah. Caranya bisa dengan mengakali MAF sensor. Nozzle ini biasanya diset pada sudut 90 derajad.